Monday, October 19, 2009

Fungsi Ketuban

Kantung ketuban adalah sebuah kantung berdinding tipis yang berisi cairan dan janin selama masa kehamilan. Dinding kantung ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut amnion, terdapat di sebelah dalam. Sedangkan, bagian kedua, yang terdapat di sebelah luar disebut chorion.

Cairan ketuban adalah cairan yang ada di dalam kantung amnion. Cairan ini dihasilkan selaput ketuban dan diduga dibentuk oleh sel-sel amnion, ditambah air kencing janin, serta cairan otak pada anensefalus. Pada kehamilan, air ketuban ini berguna untuk mempertahankan atau memberikan perlindungan terhadap bayi dari “lingkungannya”. “Air ketuban pun membuat janin bisa bergerak dengan bebas ke segala arah, tidak ada kompresi terhadap janin sehingga dapat berkembang dengan baik,”. 

Selain itu, air ketuban dapat menyebabkan tekanan bila terjadi trauma, juga sebagai penyangga terhadap panas dan dingin. Pada saat proses persalinan, air ketuban memberikan kekuatan mengejan sehingga serviks dapat membuka, membersihkan jalan lahir karena mempunyai kemampuan sebagai desinfektan, dan sebagai pelicin saat kelahiran.

Janin meminum cairan ketuban ini, sehingga terjadi refleks menelan dan bernapas sejak dini. Diperkirakan janin menelan lebih kurang 8-10 cc air ketuban atau 1 persen dari seluruh volume dalam tiap jam. “Jika janin tidak menelan air ketuban, maka volumenya bisa banyak,” Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya produksi air ketuban berlebihan (hidramnion). Hal tersebut terjadi karena adanya cacat pada bayi, misalnya kepala yang tidak terbentuk. Penambahan air ketuban ini bisa mendadak dalam beberapa hari atau secara perlahan-lahan. “Terkadang pada kehamilan yang post mature (lebih dari usia kehamilan) akan terjadi pengurangan air ketuban, karena terjadi resorbsi yang lebih banyak pada bayi”.


0 comments: